SERGAI,(PAB)----
Pengurangan jatah Pupuk Subsidi hingga mencapai 40% (persen) oleh Pemerintah Pusat Berdampak luas Bagi para Petani khususnya para Petani Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai ) yang saat ini mengeluh akibat Beberapa jenis Pupuk yang di Subsidikan Pemerintah menjadi langka, seperti yang di keluhkan Pardomuan Pasaribu (47)warga dusun III ,Desa Nagakisar Kecamatan Pantai Cermin Sergai Bedagai (Sergai).
"Bagaimana bang (Wartawan-Red).kalau kami harus membeli Pupuk dengan harga Non Subsidi hancur lah kami para Petani , tak sesuai lagi dengan harga Padi yang hanya mencapai harga tertinggi( Rp4,500)dengan harga Pupuk" Poska 135,000 .za 200,000 sp 130,000 di tambah pupuk jenis Urea non subsidi 270,000 , bisa gantung diri para Petani Bang" ungkap nya di lahan Persawahan Jum'at (22/11) pagi ,
Sementara Kepala Seksi Dinas Pertanian Pupuk dan Pestisida Sergai, Edwin menjelaskan melalui Via telpon WhatsApp ,kita sudah lakukan permohonan ketingkat Kabupaten dan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Utara(Sumut), untuk permintaan penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi.
Berdasarkan kebutuhan Luas lahan Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) untuk Persawahan seluas, 35,059 Hektar, untuk lahan Pertanian jagung seluas 1,646 Hektar , dan lahan Pertanian Ubi seluas 4,898 Hektar . Untuk itu kita usulkan penambahan Pupuk.
Sebanyak jenis -Urea -10,646 -ton jenis -SP-36 -6,091 -ton, jenis- Za - 3,957- ton
jenis- NPK -6,203 -ton, jenis -Organik - 20,709 -ton itulah yang kita usulkan kepada Provinsi (Sumut ), tandas nya .
Hal ini juga di akui kepala Dinas Pertanian Sergai Radianto terkait kelangkaan Pupuk jenis Urea kepada PAB Indonesia co.id melalui pesan WhatsApp nya, Selasa (19/11/2019) sore pukul 17:15 Wib.
"Kelangkaan Pupuk ini akibat kebijakan Presiden mengurangi 40 % jatah Pupuk Subsidi berdasarkan data Luas Areal Persawahan dari Badan Pertanahan Nasional ( BPN) kita sudah mengusulkan dari Bupati dan Gubernur tapi sampai saat ini belum ada penambahan Pupuk dari Pusat.ya kita hanya mampu menyediakan Pupuk Non Subsidi untuk menyelamatkan Pertanian sambil menunggu kebijakan Presiden" jelasnya .
Ditambahkan kepala Dinas Pertanian ' Radianto, Kelangkaan pupuk subsidi ini adalah kebijakan Nasional jangankan Kabupaten, Provinsi pun tak mampu membuat kebijakan Pungkasnya .(Bambang)